Waktu sudah menunjukkan hamper jam 10 pagi.
Suasana hari ini masih lengang, apa karena beberapa manager sedang ada pertemuan di Jerman, sehingga suasana belum sehiruk pikuk biasanya.
Ah, ga juga.. memang kantorku start pekerjaan dimulai biasanya jam 10 pagi
Tiba-tiba dari arah pintu sebelah, muncul Berta, yang hari ini memakai baju warna hijau (ups!)..
“Wah.. gw dijambret nih…!’ langsung saja dia berucap dengan muka yang aneh.
Aneh, mungkin antara dia bingung, shock, sedih dan jengkel.
Masih dia sambil berjalan menuju ke kursinya dan berusaha menenangkan diri.
“Hah, serius lo Ber,.. dimana..? trus apa lo yang di jambret?”kata Thomson sambil menghampiri kursi Berta. Dan disambut beberapa orang penasaran dan konsen dengan kejadian itu.
“Iya, hw naek bajaj dari rawamangun nuju kantor nih, dan begitu sampai pacuan kuda, tas gw dijambret ama orang naek motor”kata dia dengan masih agak shock.
“Trus di tas lo ada apa aja?”sambut Wiwik meyakinkan kejadian itu
“Ya, flash disk gw yg isinya skripsi, dompet gw plus isinya semua, handphone, peralatan make up gitu dee”jawab Berta dengan jelas.
“Ya gw mau gimana lagi? Gw ga bisa ngelawan, supir bajajnya juga bingung, .. ah sudahlah..”pasrahpun akhirnya mengakhiri ucapan Berta dengan sedih.
“Kamu cepat lapor polisi dong, sekalian urus semua dokumen, blokir rekekning, kartu kredit, hp” Viki menimpali akhirnya
“Sudah semuanya, tadi gw ke wartel baut telpon dan blokir semuanya, cuman gw belum sempat ke kantor polisi nih”.. jawab Berta
Sebagian masih terkonsen dengan pembicaraan tersebut.
Sebagian lagi mungkin masih terkonsen dengan pekerjaan masing-masing..
Aku hanya dari tempat duduk aku saja melihat dan mendengarkan kejadian tersebut
Memang sih jalan pacuan kuda yang menghubungakn perumahan pulomas dan jalan a yani sering terlihat sepi.
Karena jalan daerah itu juga penuh rumah-rumah mewah sehingga jarang penjual kaki
Pengguna jalan yang melewati jalan itu pun cenderung mengendarai dengan cepat, karena memang memungkinkan untuk meningkatkan kecepatan, jadi wajar kalao bajaj emang ga bisa ngebut karena kecepatannya terbatas
So, ini membuat lahan bagi penjambret.
Akhirnya menjelang waktu makan siang…
“Gw keluar dulu ya, mo ke kantor polisi urus semuanya”kata Berta sambil berjalan meninggalkan kursinya..
“Hati-hati ya Berta…”kataku sambil terus bekerja.. dan dalam hati semoga dia dan siapaun baik-baik saja..
2 komentar:
Posting Komentar