Membutuhkan waktu lebih kurang satu jam untuk menempuh perjalanan dari Kampus IPB di Darmaga sampai di Stasiun
Hiruk pikuk jalanan dan hawa panas sudah mulai menemani hari..
Ughh! Memang sudah menjelang siang.. sudah mendekati jam 11 siang..
Badanku yang belum mandi hari itu dan belum ada sarapan yang nendang sudah tercucur oleh keringat hawa
Oops..! melewati deretan penjual baju, buku, makanan, mainan, di sepanjang menuju stasiun..
Menjelang masuk ke pintu stasiun di sebelah kiri..
Mataku tertuju pda seorang kakek-kakek..
Duduk.. dan depannya terhampar beberapa dagangannya..
Terhenti aku..
Dan tertarik pada kue gemblong ketan, masih tersisa 3 bungkus…
Aku langsung mengabil satu bungkus berisi 10 biji gemblong ketan yang menggugah selera untuk disantap..
“Sabaraha pak..?” tanyaku..
“Enem ribu aja” jawab bapak itu..
“Ow.. satu nyak.., sekalian ini pak..” sambil aku mengambil kue pastel kering terbungkus kecil..
“Sabaraha semuana pak..??” kataku..
“Tujuh ribu
Segera aku mengambil uang tujuh ribu
Dan.. pada saat itu, ada seorang ibu, datang dan tertarik ke kue gemblong itu tadi..
Dan akhirnya diapun juga membeli sisa 2 bungkus kue gemblong tersebut..
“Nuhun pak..” kataku sambil menyerahkan uang tersebut.
Sambil akhirnya aku berlalu.. dan menuju loket kereta express Pakuan, dan tidak sampai 5 menit, kereta sudah berjalan menuju ke
Terima kasih
Thx to Agung n istri plus adiknya plus temennya, Pak Irham n family, RM. Raos di dekat kampus IPB yg masakan sundanya raos pisan euy, Dase n the room yang syereeem, kampus IPB, asrama Pinus IPB, dan bapak penjual kue gemblong.. kuenya mantab pak… nuhun….
15 komentar:
Posting Komentar