“Selamat malam, dengan Bu xxxxx?” suaraku di melalui hp mencoba meyakinkan dan memberi salam, dan memastikan aku tidak salah sambung.
“Ibu, saya arifien, kemarin saya dihubungi Ibu xxxx dari pihak PHnya, jika besok adalah jadwal saya syuting untuk acara Mobilista BCA edisi xxx” ucapku
“Kira-kira berapa lama ya bu waktu syutingnya, ya maklum, saya kan bekerja nih, jadi ya kudu bisa atur waktu mungkin” tanyaku lebih lanjut.
“Oh,.. jadi sekitar jam 2-3an siang sudah selesai ya Bu, baik bu.. saya konform buat datang” jawabku lagi.
“Jadi besok positif bolos ga masuk kantor nih” pikirku dalam hati.
Dan karena besok aku mendapat jadwal syuting pagi jam 9, jadi kayaknya berangkat dari kost jam 5 nih.
Maklum saat itu aku masih tinggal di Bekasi, dan aku menghindari padatnya jalan, dan besoknya adalah masih hari kerja, hari Rabu tepatnya. Jadi bisa ngebayangin begitu padatnya jalan raya dari Bekasi ke Jakarta.
Ya, kali itu aku diundang buat jadi tamu di acara Mobilista BCA di Metro TV.
Besoknya, aku terbangun agak terlambat, jam 4.30.
Dan sialnya aku akhirnya masih setrika kemeja, entah kenapa aku pengen memakai kemeja warna hijau tua, dan alhasil kemejaku itu belum disetrika. Yahh….
Aku hari itu memakai baju formal, seperti baju kerja seperti biasa.
Dan baru jam 5.15 aku baru keluar rumah, dan 30 menit kemudian aku sudah berdiri di pinggir jalan untuk menanti bus jurusan Blok M melintas untuk segera dibawa pergi.
Duh.. sudah 30 menit aku menunggu, tapi bus belum menunjukkan diri.. sudah menjelang jam 7 pagi.
Aku mulai gelisah, soalnya jalanan sudah mulai ramai dan macet. Duh.. bisa terlambat ini..
Dan saat itu adalah masih musim hujan, langit terlihat mendung.. ouugh!!
Sambil menunggu bis datang, aku sms boss ku untuk ijin tidak masuk, karena ada kepentingan dengan keluarga. (xixixixixi)..
SMS berhasil dikirim, lega dah…
Dan.. 10 menit..20menit.. dan baru 30 menit kemudian.. ada bus Blok M muncul.. dengan setengah berlari, aku mencoba masuk ke dalam bus yang sudah terlihat penuh..
Ogh!!! Alhasil, bisa ditebak aku hanya bisa berdiri terhimpit sekian orang.
Untung itu bus ada ac-nya jadi, lumayan bisa agak beenafas lega.
Ampun dah.. memasuki pintu keluar tol Pondok Gede, antrian mobil begitu padat.. dan menuju tol dalam kotapun demikian padat..
Hampir tidak bergerak..
Maklum ini adalah peak time..
Udah jam 8 lebih..
Jam 8.20.. jam 8.30.. 8.40 aku masih terhatan di dalam bus di tol dalam kota.
Ugh..!! baru akhirnya 10 menit kemudian bus berhasil keluar tol dalam kota dan berbelok kea rah Blok M dari Semanggi.
Dan..begitu bus sampai di Polda bawah, di jalan Sudirman.. aku akhirnya bisa bernafas lega, bisa turun dari sana.. dan.. aku lihat jam tangan.. sudah jam 8.55..!!
Begitu turun bus, aku hentakkan kaki ke aspal..
“Pluuug..!!”
Aku injak kubangan air di jalan…
Hah..! sontak aku lihat celana ku basah dan kotor… duh!! Untung hanya bagian kanan saja.
Langsung aku masuk ke taksi yang sudah biasa mangal di daerah tersebut.
“Bang, ke jalan Wijaya II ya, ke Piano Bistro Café” kataku..
Sambil aku keluarkan sapu tangan buat membersihkan celanaku yang kotor… uuh!!
10 menit sepertinya sudah berlalu, aku tidak memperhatikan jalan pula, dan tiba2 sopir taksi berkata.. “Ini sudah di Wijaya II mas.. dimana tempetnya..”
“Lho.., kayaknya salah jalan deh pak, tadi seharusnya belok kanan bapak belok kiri..” kataku..
Mampus dah.. kudu cari puteran jalan nih..
Butuh 10 menit lagi aku untuk mencapai tempat tujuan, sudahlah…
Jam 9.30 akhirnya aku sampai di lokasi syuting pagi itu.
Aku memasuki ruangan kafe, dan tampak beberapa kru sudah menyiapkan alat-alat dan lokasinya juga.
Langsung aku menghampiri seorang wanita yang duduk di kursi dan membawa sekian lembar kertas.
Dia langsung menyapa “Mas Arifien ya..” tanya dia..
“Iya mbak, maaf terlambat nih..” jawabku..
“Oke, gak papa.. tunggu disini aja dulu ya..”jawab dia sambil meninggalkanku..
Aku langsung duduk di sebuah kursi, sambil iseng2 sms ke temenku soal kerjaan dikantor.
“Mas, ini point-point yang harus diperhatikan buat nanti ya, dan ini skenario pertanyaan talk shownya nanti..” kata dia sambil menyerahkan beberapa kertas.
“Oh ya, sekalian mas isi kembali data ini dan tanda tangan ya” kembali dia menambahkan..
“Oke mbak..” jawabku sambil membaca sekian kata-kata disana, memahaminya dan dilanjutkan mengisi data-data.
30 menit kemudian aku dihampiri lagi oleh mbak yang tadi..
“Isian datanya sudah mas..” kata sambil meminta formulir yang tadi.
“Sekarang mas ke lantai atas ya buat make up” jawab dia lagi sambil aku menyerahkan form itu dan masih memegang kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan nanti.
Duh..! aku lihat celana bagian bawah di kaki kiriku.. masih agak terlihat percikan air hujan.. semoga ga terlalu kelihatan..
Aku akhirnya memasuki ruangan make up, dan disana sudah ada Ferdy Hasan, presenter acara itu yang sepertinya sudah hampir selesei di make up.
“Hi,.. bintang tamu di stuting sesi pertama ya” sapa dia
“Iya nih, .. agak2 telat tadi, maklum macet” jawabku sambil tim make up menyuruhku duduk, menyiapkan alat-alat make up dan mulai mengerjain wajahku.
“Udah dibaca naskahnya”tanya Ferdy kembali
“Sebagian, .. ini masih mikir buat improvisasi jawaban saja nih..” jawabku..
Beberapa saat kemudian, muncul Jupiter, “Pagi.., wah..udah pada mo selesei ya” tanya dia..
“Aku udah siap kok, ga perlu make up tambahan lagi kayaknya” kata dia pada kru dan tim make up disana..
Ya… untuk episode ini, bintang tamunya adalah Jupiter, ama aku.
15 menit berlalu,.. wajahku terlihat putih sekali.. dan kali ini bibirku kena polesan juga akhirnya..
Huh..!! aku ga suka sebenarnya.. ah..sudahlah…
“Aku duluan ya.. aku tunggu di bawah nanti..” kata Ferdy sambil dia memakai jas, kostum dia buat hari itu.
“oke..” kataku singkat sambil aku diberi hair spray, buat menata rambutku.
Cukup..! akupun tak perlu berganti kostum, dan aku turun ke lantai bawah kembali.
Syuting sudah hampir dimulai..
Set suasana kafe di malam hari sudah disiapkan.
Mendekati jam 11 siang, syuting dimulai, dan aku masih duduk beberapa meter dari tempat pengambilan gambar. Karena aku nanti baru masuk di sesi ke-3 dan Jupiter dari sesi 2 udah muncul.
Dan di sesi 1 Ferdy sendirian saja.
Kru syuting sudah memberiku mic kecil dan memasukkan komponennya di ikat pinggang di belakangku.
Sudah hampir satu jam sesi 2 masih belum selesai.
Maklum tenyata beberapa kali harus diulangi lagi pengambilan gambarnya.
10 menit berlalu..
Sesi 2 udah selesai.. dan saatnya aku siap-siap..
Kali ini dimulai sesi ke 3 dengan tema santai, kali ini aku harus masuk ke sana dengam membawa sebuah cemilan yang sudah disiapkan oleh kru film, dan seolah-olah adalah aku teman mereka dan sedang bersantai di dalam kafe.
Untung settingan di kafe itu, membuat celanaku gak agak kotor tidak terlihat..
Syukurlah..!
Saat kru memberikan aba-aba buat aku masuk, dan.. aku masuk ke dalam, serta menyapa Ferdy dan Jupiter…
“Hallo teman, wah.. ini nih.. aku bawain menu makanan enak di kafe ini..”
CUT..!!!
Ulang… ulang..!
Kata salah seorang kru… nadanya kurang akrab nih..
..
Syukurlah kemudian ga di CUT lagi..
Lancar…
Pas ada sekian pertanyaan yang harus aku jawab lagi…, dan aku agak terlalu lama buat mikir..
“E…”
CUT…!!
Udah tahu jawabannya kan..? Break dulu dah…
Ulang ya nanti..
Ya kali itu break, dan aku menyeruput minuman yang udah disiapkan di depan, dan aku lihat rasa begitu panasnya lampu menerpaku sampai-sampai aku tak bisa melijhat jelas kru, yang stand by di belakang.
Dahiku agak keringetan juga akhirnya, dan petugas make up, kembali memberiku sapuan tissue ..
Ulang ya..!!! kata kru memulai pengambilan gambar berikutnya..
Dan begitu closing acara… dan saat itu kita seolah-olah mengucap salam…
CUT!!
Kayaknya Ferdy ga begitu seharusnya.. posisinya salah! Kata kru itu lagi.. dan mas Arifien, langsung masuk ke salaman saja ya..
Aku mengangguk saja..
CUT..!! selesai..!
Sekarang kalian tetap disini, buat take closingnya yak..
Sambil menunggu home band café siap-siap dan take sound.
Karena konsep acaranya di closing acara ada perform dari home band café.
Hanya sekian menit saja sudah selesai akhirnya..
Yak!! Selesai.. !
Sambil beberapa kru tepuk tangan, buat kelarnya syuting episode itu.
Aku akhirnya bisa menghabiskan minuman di depanku, dan menyantap sisa kudapan yang disuguhkan di depan, sambil berpamitan ke Ferdy dan Jupiter.
Sudah menunjukkan jam 1 siang. Dan diluarpun sedang hujan rintik-rintik..
Sambil menunggu diberikan uang transport oleh kru, aku sms temenku buat jemput disana.
Karena sebagian honor sudah ditransfer duluan, kali ini aku hanya mendapatkan sebagian kecil saja buat transport.
Aku menerima amplop putih dan aku tanda tangan serta berpamitan buat cabut.
Dan temank sudah menunggu diluar ..
“Sorry fien, hujan.. aku ga bawa motor, aku naek taksi.. udah selesai syutingnya..” kata temanku..
“Udah kok..ya udah gak papa, kita naek taksi aja yuk” jawabku..
Kita nekad menerjang gerimis.. dan sepertinya hujan makin menjadi..
Akhirnya karena jalanan belum ada taksi lewat, kita berteduh di ruko dekat sana.
Sambil ngobrol-ngobrol menunggu hujan..
Menunggu sekitar 10 menit, akhirnya taksi muncul…
Kita bergegas ke taksi karena keadaan masih hujan cukup deras..
Sampai di dalam taksi..
Aku agak berpeluh.. peluh dan karena air hujan..
Aku ambil sapu tangan yang masih bersih, dan aku usapkan di wajahku untuk menghapus peluh dan air hujan..
“Ough..!!!... aku lupa ya tadi make up disana.. sambil aku melihat sapu tanganku penuh dengan susa bedak dan pemulas bibir..” kataku kaget..
“yah… tadi pasti diliatin orang2 dongg..” kataku agak2 malu..
“lo sih.. tadi tergesa-gesa cabutnya….”kata temenku..
“Sudahlah… “ kataku..
“Pak ke Benhil ya.. “ kataku akhirnya pada supir taksi siang itu…
…..
Dan.. beberapa hari setelah acara itu tayang…
Rekaman videonya muncul di kantor,.. ada temen kantor yang kebetulan tahu dan direkam oleh dia… dan ditaruh di server kantor…
Malunya……………….!!