Akhir-akhir ini aku harus menghela banyak nafas..
Nafas panjang untuk sedikit memberikan ruang bernafas di dadaku
Aku tak ingin mengeluh.. aku sadar aku bisa melewati sekian cerita dan
drama ini
Kadang aku harus menelan ludah sendiri, sepertinya tak rela hatiku begini
Ini salah begitu juga yang
itu tak mudah
Apa mungkin sudah sepantasnya ini yang harus ditelan dan terima, walaupun
masih mentah
Dari awal aku sudah menjaga hati, bukan mengemis tapi aku ingin sedikit
saja kamu pakai hati.
Aku tak sempurna, dan mungkin aku tak seperti yang kamu kira.
Aku bukan pengumbar kata, atau malah aku berniat membuyarkan asa.
Apa nilai tulusmu, coba aku
ingin tahu.
Apa arti kesalmu, tolong
hargai aku….
Kalau aku merindu, itu wajar karena aku menyayangmu
Wajar aku cemburu, karena aku ingin kamu untukku
Jujur, kamu ini mengapa.
Kamu ini siapa dan siapa mereka.
Terlalu miris kamu saat aku berusaha menepis, bahkan tak menjadi dilematis
jika dari awal kamu tak menangis.
Kurang sabar, kurang sayang atau kurang pernyataan. Itu semua sudah sangat
cukup.
Aku membela diriku sampai aku sampai aku harus kesakitan menahan diriku
dihimpit cinta yang lain.
Sekarang pastinya, aku berkata
Lebih pada sebuah kata, terserah!
Sekarang kamu pilih siapa, kamu ikut siapa?
Siapa pedulimu siapa yang kamu mau?
Ya... sekali lagi. Itupun sudah aku berjanji.
Aku tak pernah memberikan kata ini sebelumnya ke kamu.
Namun selalu emosional dirasamu.
Kamu kamu begitu melulu.. mungkin semutpun akan malu
Malu sempat menjadi bagian hidupmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar